Ada sebuah kisah dari Khorasan (sekarang Iran) di mana seseorang dari Khorasan pergi ke Iraq dan bertemu dengan seorang ulama besar. Ia sering datang untuk mengunjungi ulama itu. Ulama itu mengajarkannya 4000 ahadis lengkap dengan sanadnya hingga mencapai Nabi (s). Semuanya adalah hadis yang sahih. Lalu tiba

masanya untuk kembali ke Iran dan ia bertanya kepada gurunya apakah ia diizinkan untuk pergi. Ulama itu berkata, "Aku akan mengajarimu satu kata yang lebih baik untukmu, bukannya lebih baik daripada ahadis tadi, tetapi kata itu lebih baik bagi kehidupanmu di masa depan. Daripada menghafalkan 4000 hadis, lebih baik mengingat kata itu di dalam pikiranmu." Dan ia bertanya, "Apa itu?" Ulama itu berkata, "Dapatkah engkau temukan Iblis di negaramu?" Ia menjawab, "Ya" dan ulama itu bertanya, "Dapatkah kau temukan Iblis di Iraq?" dan ia berkata lagi, "Dari Khorasan ke Iraq sekitar 2-3000 km. Bagaimana engkau dapat menemukannya sekaligus di dua tempat?" Itu artinya Allah memberi kekuatan kepada Iblis untuk berada di banyak tempat, atau untuk merefleksikan dirinya dalam berbagai bentuk.

Jika kita katakan bahwa Iblis dapat berada di Iraq, di Khorasan, dan di Saudi, lalu di Tunisia dan di Amerika, kita percaya atau tidak? Lalu mengapa orang yang disebut Khatamul Rasul dan kita katakan beliau (s) dapat berada di mana-mana, tetapi mereka mengatakan, "Tidak!" Apakah Iblis lebih baik? Itu artinya imannya lemah. Mereka benci terhadap orang yang mengatakan bahwa Allah memberi kekuatan terbesar kepada Nabi (s). Itu artinya kekuatan tertinggi, lalu dapatkah beliau (s) berada di mana-mana?

Tadi kita melaksanakan salat Subuh, mari kita katakan sejujurnya dan tidak menyembunyikannya--ada berapa orang di sini yang mempunyai waswasa (bisikan Setan) di dalam kalbunya ketika kita mengucapkan "Allahu akbar"? Dari mana datangnya waswasa? Dari Setan. Bagaimana ia bisa berada di dalam diri kita masing-masing, tetapi kita mengatakan bahwa Nabi (s) tidak bisa bersama setiap orang?

Nabi (s) bisa bersama setiap malaikat, dan bersama setiap jin, dan bersama setiap manusia dan bersama seluruh makhluk yang Allah ciptakan. Beliau (s) adalah orang yang Allah berikan tanggung jawab bagi seluruh makhluk. Allah menjadikannya sebagai ayah bagi seluruh makhluk. Melalui Cahayanya (Nur Muhammad), Allah menciptakan segala sesuatu, sehingga beliau (s) adalah ayah bagi segala sesuatu. Itulah sebabnya, la ilaha ill 'Llah Muhammad rasuululalh. Beliau (s) dapat bersama setiap orang tanpa perbedaan dan tanpa batasan. Nabi (s) akan membawa kalian ke Surga, menuju cahaya. Sedangkan Iblis akan membawa kalian ke Neraka, jadi pilihlah.

Satu pertanyaan muncul, apakah mungkin Nabi (s) membiarkan Iblis mengambil satu dari umatnya? Dapatkah seorang Jenderal Angkatan Bersenjata membiarkan musuh menawan salah satu tentaranya? Kalian lihat, jika ada yang tertangkap, mereka tidak mengirimkan 20 helikopter, tetapi mereka akan mengirimkan MIG 23 dan kapal selam dan segala persenjataannya untuk membebaskan orang yang tertawan tadi. Tidakkah Nabi (s) akan mengerahkan semua kekuatannya untuk menyelamatkan orang-orang dari Iblis? Apakah kunci bagi hal itu? A'udzu billahi mina 'sy-syaythani 'r-rajiim Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim.

(Kembali ke cerita) Jadi ulama itu berkata, "Dapatkah Iblis berada di Iraq dan di Khorasan dan di setiap negeri?" Dan ia melanjutkan, "Apakah ia membisikkan telingamu dan di telinga orang-orang lainnya?" Ia menjawab, "Ya." Ulama itu bertanya, "Apa yang kau lakukan untuk menghadapi waswasa, bisikannya?" Ia berkata, "Kita berusaha untuk mengusirnya keluar, dan jika Setan berbisik lagi, kita lakukan hal yang sama dan begitu juga untuk ketiga kalinya." Ulama itu berkata, "Sekarang kau berusaha untuk mengusirnya 3 kali tetapi bagaimana jika ia menyakitimu, bukan hanya membuat waswasa, tetapi membuatmu tidak patuh, atau mengganggu ibadahmu?" Pada saat itu, biarkanlah ia membuat waswasa, karena waswasa itu menggunakan peluru kecil. Biarkan ia menggunakan peluru kecil. Jika kalian mulai melawannya, maka ia akan menggunakan peluru yang lebih besar, itu yang mereka perlihatkan di Suriah, dapat menembakkan peluru dari jarak 2500 meter dan dari jarak sejauh itu dapat menewaskan semua tentara. Kadang-kadang tentara menggunakan peluru ini untuk menembak pesawat.

Ia adalah anjing dari banyak anjing. Jadi apa yang perlu kalian lakukan terhadapnya? Asta`iidzu billah. Berlindung kepada Allah. Bahaya yang ia gunakan adalah waswasa, lalu waswasa dan berikutnya waswasa. Jika kalian mulai membalas, ia akan menggunakan kekuatan yang lebih besar untuk mendorong ke arah maksiat. Jadi yang terbaik adalah mengabaikannya. Jadi rahasia untuk mengusir jalannya Setan adalah (mengucapkan) a'udzu billahi mina 'sy-syaythani 'r-rajiim.

{dari shuhba Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q), 14 Ags 2012}